Rasulullah memberi tuntunan pada umatnya agar selalu mengingat mati. Sebagimana sabda Beliau dalam hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah : "Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian)". (Hr. At-Tirmidzi no.2307, An-Nasa'i no. 1824, Ibnu Majah no. 4258). Kalau dilihat makna dari Hadist yang singkat ini maka akan tersurat beberapa hikmah yaitu :
- Agar setiap orang yang beriman senantiasa mengingat mati dalam keadaan apapun dan dimanapun, seolah-olah kematian di depan mata. Karena dengan mengingat mati akan menghalangi dan menghentikan seseorang untuk berbuat maksiat.
- Mengingat mati di saat sempit akan melapangkan hati dan mengingat mati di kala lapang/senang akan terjaga dari sifat lupa diri, sehingga selalu siap untuk menemui kematian.
- Mengingat mati akan mencegah keresahan dan berkhayal yang tidak menentu serta akan memperoleh kelegaan hati.
"Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara : bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan bersemangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara : menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup, dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekarat, kepayahan, dan kepahitan. Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempatmu yang sekarang ?" (Al Qurthubi dalam At-Tadzkirzh, hal 9).
Berbahagialah mereka yang selalu mengingat mati, karena kematian akan datang dengan tidak disangka-sangka.
وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْساً إِذَا جَاء أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menagguhkan kematian seseorang apabila telah datang waktu ajalnya." (Al Munafiqun : 11)
No comments: