al Haudh

Ulama dan da'i terkenal Saudi Syaikh Muhammad Al-Arifi akhirnya memutuskan untuk membatalkan kunjungannya ke kota Yerusalem yang diduduki dalam rangka suting salah satu episode program televisi yang ia asuh yang bertema tentang kota Yerusalem.

Anggota Komite anti-normalisasi dengan Israel di Yordania bernama Baddy Rafay'ah mengatakan kepada kantor berita United Press bahwa Syaikh Arifi telah meninggalkan Amman pada Rabu kemarin (7/4) kembali ke Arab Saudi setelah ia diyakinkan oleh beberapa temannya untuk tidak mengunjungi Yerusalem.

Rafay'ah menambahkan bahwa Syaikh Arifi mendengarkan nasihat yang diberikan kepadanya oleh banyak teman dan kenalan yang memberitahukan bahwa kunjungannya ke Yerusalem akan bertentangan dengan pendapat mayoritas ulama Islam yang melarang mengunjungi kota suci di bawah pendudukan Israel.

Sejumlah ulama menyatakan penolakan mereka atas niat Syaikh Arifi untuk mengunjungi Yerusalem dalam rangka suting salah satu program TV satelit untuk kanal televisi Iqraa dan para ulama menyatakan niat Syaikh Arifi untuk mengunjungi Yerusalem tersebut merupakan sebuah kesalahan dan dia harus meminta maaf kepada umat Islam.

Ulama Saudi terkemuka Saudi, Syaikh Awad Al-Qarni menyatakan bahwa prinsip yang berhubungan dengan pelarangan kunjungan ke Palestina oleh para Ulama dan masyarakat umum karena masih bercokolnya pendudukan Zionis Israel di Palestina.

"Saudara-saudara Palestina kami didorong untuk masuk dan keluar melalui kanal yang dibuat oleh pendudukan Israel, namun para Ulama tidak diizinkan untuk memasuki Palestina yang masih dibawah kekuasaan pendudukan, kecuali jika mereka masuk kesana sebagai pejuang bersenjata untuk mencabut pendudukan dan membebaskan tanah Palestina,"tambah Syaikh Qarni.

Pada bagian lain, kementerian dalam negeri Saudi memperingatkan bahwa setiap orang dapat dinyatakan bersalah jika melakukan perjalanan ke negara-negara yang dilarang dikunjungi tanpa persetujuan dari otoritas resmi dan akan dihukum menurut hukum yang berlaku.

(fq/pic)

Sumber : eramuslim.com