Kekuasaan dan kedaulatan adalah hak mutlak Allah SWT. semata-mata yang diamanahkan kepada hamba-Nya yang siap melaksanakan dengan segala konsekuensinya di dunia ini.
Siapa yang diberi amanah kepemimpian di muka bumi ini ?
Siapa saja yang siap dengan ilmu dan kekuatan fisiknya (bashthatan fil 'ilmi wal jism). Siapa mereka? Mereka adalah yang benar-benar telah siap dengan ilmu dan kekuatannya tak peduli beriman atau kafir, asal memenuhi syarat untuk memimpin sesuai dengan hukum alam yang ditetapkan oleh Allah SWT.
Kekuasaan dan kepemimpinan seharusnya dipegang orang beriman dan ini merupakan janji Allah, tetapi kenapa tongkat kekuasaan dan kepemimpinan ada ditangan orang kafir? Penyebabnya adalah karena orang-porang beriman tidak siap dan tidak mempersiapkan diri untuk memegang kekuasaan dan kepemimpinan dan tongkat kekuasaan tidak diberikan Allah secara gratis, cuma-cuma atau secara tiba-tiba melainkan melalui proses hukum alam yang telah menjadi sunnatullah.
Apa yang meski dilakukan kaum muslimin agar bisa memegang tongkat kekuasaan dan kepemimpinan? Satu hal yang pasti yaitu dengan iman dan beramal sholeh sebanyak-banyaknya sampai membuahkan prestasi yang gemilang dan nantinya secara alami tongkat kepemimpinan akan kembali. Karena dengan iman dan melakukan amal sholeh akan mampu mensejahterahkan masyarakat, sehingga masyarakat akan mempercayakan diri kepada orang muslim. Sebagaimana janji Allah dalam surat An-Nur 55:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik".
Yang menjadi pertanyaan, mengapa orang muslim justru terpenjara dan sengsara sedang orang yang memusuhi Islam berkuasa? Mari kita lihat diri sendiri apa yang kurang dalam diri ini., sehingga tongkat kekuasaan tidak dipercayakan kepada orang beriman. Orang Islam harus terus meningkatkan kapasitas iman dan bobot amal sholehnya tetapi bukan karena ingin berkuasa karena umat Islam mempunyai keharusan untuk terus menerus meningkatkan kualitas iman untuk pertaruhan nasibnya di akhirat kelak.
Yang terpenting adalah umat Islam harus membekali diri dengan ilmu dan kemampuan kepemimpinan yang diperlukan, dimana kelak kalau takdir menghendaki untuk memegang tongkat kekuasaan umat Islam sudah siap. Sebaliknya jika tidak terjadi tidak ada ruginya. Lebih baik siap meski tidak terjadi, daripada terjadi tetapi dalam keadaan tidak siap.
Perlu diingat bahwa yang terpenting tujuan utama kita bukan kekuasaan, karena jika tujuan untuk kekuasaan akan terjadi pemberontakan batin melihat keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Semoga Allah memberi kekuatan iman untuk terus beramal sholeh dan memberi ilmu yang bermanfaat untuk mempersiapkan dan membekali diri guna menyongsong kebangkitan Islam dan sebagai bekal kelak di akhirat. Amin.
You Are Here : Home »
Lebih Baik Siap Meski Tak Terjadi...
Posted by : Abu Fath on :Thursday, 23 July 2009 2 comments
About The Author
alHaudh
Arek Jombang
Dalam keadaan apapun memang lebih baik selalu siap, meski nantinya tidak terjadi apa-apa.
ReplyDeleteBenar Kang dalam keadaan apupun kita harus siap apalagi masalah Islam dan Perjuangan menegakkan syariat. Bagaimanapun dan kapanpun kita akan menghadap Allah dan setiap perbutan sekecil apapun tidak akan lolos dari hisab. Nah... makanya harus selalu siap.
ReplyDelete