الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Fath : Kita saat ini sangat-sangat dan sangat membutuhkan Ulama Akhirat yang dapat mengembalikan kehidupan Islami di tengah tengah keadaan umat yang carut-marut ini.
Wil : Tumben Fath, bahasamu formal dan penuh semangat.
Fath : Ya... untuk satu ini sudah ngak bisa ditunda lagi, apalagi melihat kondisi sekarang dimana ulama ikut sana ikut sini, ngak tahulah aku, mana yang harus diikuti dari ulama tersebut. Gimana menurut lhoe...
Wil : Kalo aku... gimana ya, ya kita kaji lagi deh. Sebenarnya siapa sih ulama itu, pantas ngak seseorang untuk disebut sebagai ulama.
Fath : Padahal kewajiban terbesar umat Islam adalah mengembalikan kehidupan yang Islami di tengah-tengah masyarakat dengan menegakkan syariah Allah SWT. Dan sebaliknya, kemungkaran terbesar yang wajib ditumbangkan saat ini adalah sistem thaghut yang menerapkan hukum-hukum kufur buatan manusia, yaitu sistem sekuler yang sedang berlangsung saat ini.
Wil : Tepat sekali, umat benar-benar membutuhkan ulama akhirat yang bisa dan mampu membimbing untuk kembali pada Islam secara kaffah sambil terus-menerus memberikan dorongan dan dukungan terhadap perjuangan ke arah penegakan syariah Islam.
Umat membutuhkan ulama yang mampu meneladani perjuangan Rasulullah SAW. dalam mewujudkan masyarakat Islami secara total dalam semua aspek kehidupan, dalam Daulah Khilafah. Karena hanya dengan itu akan dapat terwujud baldat[un] thayyibat[un] warabb[un] ghafur.
Fath : Lalu, gimana peran dan tanggung jawab ulama menurut lhoe.
Wil : Menurutku, Ulama itu kan pewaris nabi, apa yang diwariskan oleh nabi seharusnya tidak digadaikan ato dijual dengan harga receh. Karena ulama kan memiliki rasa takut kepada Allah SWT, atas dasar iman dan ilmunya.
Fath : Memang, tugas ulama harus senantiasa berjuang membimbing umat untuk senantiasa menghamba kepada Allah SWT secara total yang harus dibuktikan dengan menjalani hidup sesuai dengan syariah Islam yang dibawah Rasulullah SAW. baik dalam kehidupan politik maupun spiritual, seraya berharap ridha Allah SWT sebagai tujuan paling puncak.
Wil : Itu yang seharusnya, gimana dengan yang mondar-mandir kesana-kemari, apalagi yang menjual dengan harga receh.
Fath : Wah..., kalo itu urusan dan tanggung jawab mereka sendiri kepada Allah SWT. Ya... kita do'a in aja semoga mereka sadar dengan yang dilakukan dan kembali berjuang untuk Islam secara total.
Wil : Amin.
Fath : Ulama harus menjadi penyambung lidah umat di hadapan para penguasa. Ulama harus menjadi pembimbing mereka menuju kepemimpinan yang mulia dengan Islam, karena semua umat adalah hamba-hamba Allah SWT yang juga merindukan surga.
Wil : Sebenarnya kalo dilihat dari keterangan lho tadi peran dan fungsi ulama sangat baik dan begitu strategis, tapi mengapa keadaannya gini-gini aja. Lalu kemana ulama akhirat ?
Fath : Ya..., kita sama-sama berharap agar bertemu ulama akhirat, tapi jangan putus asa gitu Wil. Kita ngak boleh berputus asa, kewajiban kita adalah menuntut ilmu sampai ketemu yang namanya ulama akhirat, yang dapat membimbing kita untuk mendapat ilmu yang haq dari Allah. Ini tidak akan berakhir sampai akhir kita.
Wil : Benar lhoe, Fath. Tapi umat ini, termasuk kita ini kan merindukan ulama yang ikhlas berjuang dengan pengorbanan maksimal agar bisa keluar dari kegelapan jahiliyah modern, derita dan nestapa dalam cengkraman dan kerangkeng belenggu sistem sekuler liberal; menuju cahaya Islam dalm wujud masyarakat dan negara yang pernah dicontohkan dan ditegakkan Rasulullah SAW. dan dilanjutkan oleh para Khalifah beliau.
Fath : Setuju Wil, tapi untuk dapat menemukan ulama akhirat kita perlu mengetahui sifat-sifat ulama.
Wil : Apa aja Fath, sifat-sifat ulama yang perlu diketahui.
Fath : Ntar kita lanjut Wil, udah capek aku, hari ini aku kurang istirahat. Maaf ya...
You Are Here : Home »
Dimana Kau Wahai Ulama Akhirat
Posted by : Abu Fath on :Friday, 12 June 2009 1 comments
About The Author
alHaudh
Arek Jombang
Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu
ReplyDelete