Bersahabat dan menjalin persahabatan merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Ada baiknya sebelum bersahabat dan menjalin persahabatan dipikirkan dulu untuk apa, dengan siapa, dan apa yang mesti dilakukan atau yang menjadi kewajiban dalam bersahabat.
Rasulullah SAW. besabda: "Manusia dipandang oleh Allah sebagai seagama dengan teman karibnya (khalil); maka dari itu hendaklah engkau pikirkan siapa yang akan engkau jadikan teman karibmu". (At-Tirmidzi, Sunan, Zuhd, 45).
5 hal (sifat) yang harus dimiliki sahabat untuk menuntut ilmu, dunia, dan akhirat yaitu :
- Pandai, tak ada baiknya engkau bersahabat dengan sibodoh. Bersahabat dengan orang bodoh menyebabkan engkau merasa terasing dan terbelakang. Musuh yang pandai adalah lebih baik daripada kawan yang bodoh. Ali ra. berkata : "Janganlah berteman dengan si bodoh; Berhati-hatilah terhadapnya, agar ia berhati-hati terhadapmu. Betapa sering si bodaoh merugikan si bijak yang berkawan dengannya. Orang akan dipandang sama dengan teman seiringnya. Bagai sepasang sepatu. Satu hal merupakan cermin hal yang lain. Satu jiwa mencerminkan jiwa lain yang menjadi pasangannya".
- Berwatak baik, jangan bersahabat dengan orang berwatak buruk. Ia tidak mampu mengendalikan diri dikala marah dan bergelora dikala senang. Ali ra. berkata " Sahabat sejati ialah orang yang senantiasa bersamamu, Ia berkorban demi menolongmu kala engkau mendapatkan kesulitan".
- Taqwa, jangan bersahabat dengan orang fasiq yang senantiasa berbuat dosa besar. Allah AST. berfirman; " Janganlah engkau ikuti orang yang hatinya telah Kami buat lalai dari mengingat Kami dan yang mengikuti hawa nafsunya, dan yang melebihi batas".(Q.18:28).
- Tidak Tamak, Bersahabat dengan orang tamak membahayakan dirimu sendiri, sebab manusia cenderung meniru sifat manusia lainnya dan ia sadari. Karena itu bersahabat denagn si tamak akan membuat engkau jadi tamak.
- Jujur, jangan bersahabat dengan si sombong sebab ia bagaikan khayalan, ia akan memberimu apa-apa yang jauh dari irimu.
- Sahabat yang baik untuk kehidupan akhirat. Sahabat seperti ini bagaikan makanan dimana tak seorangpun bisa lepas darinya.
- Sahabat yang baik untuk kehidupan dunia, Sahabat seperti ini bagaikan obat. Ia kadang dibutuhkan tapi tidak selalu.
- Sahabat yang merugikan, Ini bagaikan penyakit, tak pernah diperlukan bahkan tidak baik bagi manusia. Orang semacam ini tidak memberi manfaat apapun, menghindar darinya lebih baik. Memandangnya ada manfaatnya yaitu dapat menghindar dari kefasikan dan dosa.
Apabila seseorang mau menghindar dari sesuatu yang buruk maka ia akan memiliki kebaikan sempurna dan ia tak memerlukan orang lain untuk mengajarkannya tentang kebaikan.
No comments: